Part 1 https://isnainisapuput.blogspot.com/2019/10/gaya-hidup-minimalis.html?m=1

Kenapa aku memutuskan untuk memulai gaya hidup minimalis ? Sebelumnya aku ngk tau kalo yang aku lakuin itu merupakan gaya hidup minimalis. Awal-awal aku merasa ingin ada perubahan di kamar sendiri. Menata kembali kamar aku. Menata kamar juga masukin di resolusi tahun ini.

Jadi aku tipe orang suka nyimpenin barang yang sebenernya udh ngk aku pake lagi atau jarang aku pakai atau aku simpen buat kenang-kenangan. Buku tulis aku dari Ibtidaiyah sampai Aliyah itu tertumpuk di dalam kardus. Sekitar ada 3 kardus. Sayang mau aku hilangkan. Palingan aku ambil kertas-kertas yang belum kecoret buat aku gunain lagi. LKS-LKS itu yang sulit buat di hilangin karna dalemnya ilmu.  Ow iya kertas tugas kuliah dari semester 1-7 juga menumpuk di kartus. Belum lagi baju-baju aku dari jaman SMP sampai sekarang. Baju dari kaos pendek dan celana-celana jeans semasa jahiliyah wkwk.

Kenapa sayang banget mau menghilangkan barang-barang tersebut ? Karna semuanya punya kenangan. Ingin ku suatu saat kalok aku udh punya suami, punya anak, dan aku udah tua. Aku bisa ceritain kenangan-kenangan tersebut sambil nunjukin barang-barangnya gtu.

Tapi mikir-mikir lagi. Barang-barang tersebut cuma dianggurin yang ujung-ujungan baju jadi bau apek , buku-buku dikrikitin tikus.
Dari situ lah aku menata kamar aku yang setengah isinya hampir barang yang ngk kepake.

Aku pilihin buku-buku yang bener-bener ngk aku pake. Aku saring sampe 3 kali. Aku pilih pakaian-pakaian yang ngk akan aku pake lagi. Aku kumpulin yang nantinya kalok yang masih layak pakai aku donasiin pas ada waktu buat donasi. Dan iya beberapa hari setelah itu ada open donasi gtu. Jadi bisa langsung mengurangi.

Ternyata setelah aku menata kembali kamar aku. Dengan menghilangkan barang-barang ngk aku pake atau jarang aku pake rasanya itu jadi longgar. Dan dari setiap sudut kamar itu rasanya bermanfaat semua gtu, ngk ada yang dianggurin.

Dari situlah aku tertarik buat cari ilmi merapihkan dan menata ruangan di Youtube. Akhirnya ketemulah beberapa conten kreator yang menerapkan gaya hidup minimalis di mulai dari menata kamar sendiri.
Ini baru langkah awal. Karna gaya hidup minimalis itu mencakup semuanya. Namanya juga gaya hidup.

Dan sekarang aku pun memulai untuk tidak memakai barang yang hanya akan kepakai sekali. Kemudian membeli barang hanya berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. Membeli barang berdasarkan manfaat jangka panjang. Membeli barang dilihat dari kualitasnya. Setia dengan barang yang aku milikin, jadi bair ngk ingin ganti-ganti terus gtu. Dan tidak tergiur oleh diskon-diskon dimana pun berada.

Mungkin sekian dari blog kali ini. Selanjutnya aku share lagi tahapan gaya hidup minimalis selanjutnya. Semoga aku istiqomah untuk menerapkannya dan semoga kalian juga bisa menerapkannya.

Gaya hidup minimalis itu menyederhanakan gaya hidup kita. Bisa juga dibilang hidup sederhana. Di zaman sekarang seiring mudahnya segala informasi masuk, segala barang dan jasa mudah masuk di pasaran, dan mudah nya mencari target pangsa pasar. Membuat kita hidup konsumtif.

Hidup yang konsumtif lama kelamaan bisa tidak terkontrol karena kemudahan tersebut. Misalnya untuk membeli barang sesuatu kita bisa buka aplikasi belanja online kemudian klik beli sekarang lalu klik
checkout lalu bayar. Tak masalah dengan kemudahan-kemudahan tersebut. Justru kita harus bisa beradaptasi dengan kemudahan tersebut. Namun perlu kita sadari bahwa semuanya harus terkontrol. Apalagi yang menawarkan diskon tidak  hanya di mall, di aplikasi belanja online pun menawarkan diskon yang ngk ada abisnya, ngk kenal momen, setiap hari bahkan ada diskon.

Dari situlah gaya hidup minimalis perlu diterapkan. Memulai membeli barang yang memang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Ngk perlu mengikuti tren yang sedang booming, kalau barang yang kita punya masih bisa kita gunakan kenapa harus beli yang baru.

Gaya hidup minimalis juga bukan hanya mengenai masalah tersebut. Gaya hidup minimalis juga mencakup spiritual , sosial, dan pikiran kita.

Mengenai spiritual bukan berarti karna minimalis, kualitas ibadah kita jadi minimalis, jadi pendek, atau jadi singkat. Namun mengenai spritual ini kita benar-benar khusyuk dalam melakukan ibadah kita. Dampak spritual ini nantinya yang akan membuat hidup kita jadi tenang.

Mengenai sosial, kita mulai memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Meninggalkan kegiatan yang sia-sia. Misalnya nongkrong di cafe, kumpul sama temen tapi bahasannya ngomongin orang, jalan-jalan ke mall tanpa ada tujuan, dan masih banyak lagi. Daripada sosial kita banyak kita gunakan dengan kesia-sian lebih baik kita gunakan untuk me time atau family time. Dampak mengenai sosial yang ngk kekontrol juga ini yang banyak membuat kita terjerumus ke gaya hidup yang konsumtif.

Mengenai pikiran, kita memulai untuk selalu berpikir positif. Selalu yakin akan usaha dan doa kita. Karena sekrang banyak orang yang meribetkan pikiran mereka. Contohnya ketika seseorang sedang diberi masalah, banyak dari mereka yang ngeluh. Cukup selalu positif thingking untuk hidup kita maka hidup kita akan tenang.

Masih banyak lagi mengenai penerapan gaya hidup minimalis. Nanti akan dibahas di blog selanjutnya. Tentang bagaimana pengalaman aku menerapkan gaya hidup minimalis.

Hamasah