Sumber : Pinterest

Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu hal atau fenomena. Nah fenomena yang sekarang terjadi adalah politik. Tinggal menghitung hari kita akan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) presiden dan lembaga legislatif. Atau yang sering kita dengar sebagai "pesta demokrasi".

Semakin dekat semakin memanas. Setiap calon berkampanye untuk mencari pendukung. Dan fenomena yang terjadi saat ini adalah fenomena saling menjatuhkan/menjelekan calon pasangan lainnya. Sehingga banyak timbul hoax, fitnah, bahkan sampai ujaran kebencian. Hal ini yang membuat beberapa orang phobia politik.

Mereka yang phobia politik ini udah enggan untuk mendengarkan berita yang berbau politik. Udah acuh tak acuh. Udah males dengernya gitu.

Phobia politik ini nantinya bisa membuat orang akhirnya untuk enggan berpartisipasi dalam pemilu atau nantinya akan golput. Tidak mau menggunakan hak pilihnya. Karna mereka ngerasa ya semua calon itu sama aja, ngk ada baik. Karna mereka yang phobia politik udah enggan untuk mendengarkan fakta bahkan opini.

Kita sebagai warga negara Indonesia yang diberikan hak pilih. Gunakan lah hak pilih kita. Hak pilih kita sebagai ikhtiar kita untuk masa depan negara kita. Apalagi kita pemuda, kita mesti turut andil. Ya walaupun penulis sendiri ngk banyak tau tentang politik. Tapi setidaknya bisa kan cari berita atau informasi yang ril. Kita juga sebagai pemuda harus dapat menciptakan pemilu tanggal 17 april 2019 dengan damai. Dukunglah pilihan masing-masing tanpa menjatuhkan/menjelekan yang lainnya.

#thinksmart
#jangangolput
#Indonesialebihbaik

Sumber : Pinterest

Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.

Industri 4.0 adalah nama tren otomatis dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi konigtif.

Dari penjelasan diatas, sudah mengerti ya gambaran mengenai revolusi industri 4.0. Sadar ? Kita sudah masuk dalam revolusi industri 4.0. It's about my opinion, jadi yang punya pendapat lain atau mau menambahkan atau punya tips-tips untuk menghadapi revolusi 4.0 silahkan komentar di kolom komentar. Aku sangat senang jika kalian bisa berbagi pendapat tentang hal ini. No debat ya. Karena kita perlu sadar dan melek akan hal ini.

Hal tersebut dapat berdampak positif mau pun negatif. Dampak positif nya : canggih nya teknologi yang masuk dapat memberikan peluang kita mengenai hal baru, cara pikir baru, dan menghemat waktu. Apapun sudah tersambung dengan teknologi, yang akses nya sangat mudah. Sekarang loh, yang ngk punya motor, males nunggu angkot, males macet, males keluar rumah, kalok mau pergi ramean ngk ada kendaraan, sekarang tinggal instal apps grab atau gojek semua jadi beres. Mempermudah bukan ?. Bukan cuma itu, sekarang mau pesen tiket pun bisa pesan online tanpa perlu antri nunggu seharian dan dateng langsung ke tempatnya. Itu hanya contoh awam saja ya, masih banyak lagi dampak positif mengenai revolusi industri 4.0. Kalau kita sadar, hal ini dapat membantu perekonomian kita, membuat kita untuk selalu berinovasi dan kreatif.

Namun hal tersebut juga dapat berdampat negatif. Sadar ngk sadar, kita jadi konsumtif dengan teknologi. Iya ngk ? Karena sekarang kita sudah mulai terbiasa dengan hal yang mudah dan cepat. Sekarang mah tiap hari non stop ya terhubung sama internet. Ngk mau ketinggalan berita terkini.

Pernah denger atau baca ngk, mengenai robot yang jadi pelayan ? Robot jadi pengerak, pengontrol, dan pengecek mesin ? Mesin produksi diganti dengan robot ?. Bahaya ! Bagi kita yang ngk sadar, hal tersebut dapat mengantikan peran kita. Memang hal itu membuat kita ngk capek, malah bikin mudah dan cepat. Untuk orang yang punya kemampuan mengenai teknologi itu mah, it's oke ajah. Lah yang awam ini, peluang kerja semakin sempit. Karena sudah digantikan dengan mesin dan robot. Bersaing keras dengan teknologi. Kalau kita ngk gerak dan berpikir maju ya ketinggalan. 

So. Kita harus sadar. Persiapkan diri kita untuk bersaing dengan kemajuan teknologi ini. Jangan males, harus bijak. Banyak belajar dan banyak baca.

Jangan lupa senyum. Senyum itu sedekah lohh. Coba liat kaca, terus senyum. Nah yang depan cermin itu bakalan jadi agen perubahan.Jangan malu untuk komentar pendapat kalian ya, aku sangat menunggu komentar pendapat kalian.

http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2018/01/30/era-revolusi-industri-4-0-saatnya-generasi-millennial-menjadi-dosen-masa-depan/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0