Kalau Sudah KDRT Pilih Bertahan atau Melepaskan Ya ?
Akhir-akhir ini lagi viral berita KDRT salah satu penyanyi dangdut Indonesia yang vitalnya sejagat Indonesia menurut aku. Karena dimana-mana berita itu muncul. Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, TV, dan lainnya. Bahkan semuanya menyimak dari awal sampai akhir. Dari mulai berita pihak berdua berantem dan kembali rujuk lagi.
Dari berita itu banyak yang pro dan kontra. Kalo menurut aku kita ambil pelajarannya aja, tidak perlu menyalahkan pihak mereka berdua. Karena meraka yang lebih tau apa yang terjadi dan nanti gimana jalaninnya, dan kita juga ngk tau kehidupan mereka sebagai publik figur mungkin ada untung atau rugi.
Oke stop baja pihak mereka berdua. Sekarang kita ambil pelajarannya. Kenapa bisa jadi KDRT ?
Bisa jadi karena bawaan emosi salah satu pihak yang terbiasa seperti itu, yang kemudian pihak satunya tidak bisa memahaminya.
Bisa jadi karena kurang rasa percaya kita pada pemimpin kita. Karena sejatinya lelaki itu pemimpin. Tapi ingat ya memimpin di alur yang benar, di batas-batas yang sewajarnya yang sudah diatur dalam agama. Kalau kita merasa lelaki kita belum bisa menjadi pemimpin yang bener menurut versi kita, coba pahami lewat komunikasi.
Terus kalo sudah jadi KDRT pilih bertahan atau melepaskan ?
Yang tau akan kondisi kita itu diri kita sendiri. Kalau hal itu terjadi dan kita cerita ke orang lain maka semua orang akan memihak kita dan meraka akan memberi nasehat. Nah nasehat ini yang perlu kita cerna disaat hati kita tenang.
Kalo memang hal itu terjadi berulang kali, sudah dibicarakan secara baik-baik, kemudian responnya masih saja begitu. Rasanya sulit untuk mempertahankan. Karena sakit fisik itu bikin kita jadi lebih sakit hati.
Kalo sudah punya anak gimana ? Kalo bisa dibicarakan baik-baik coba cari solusi dengan melihat sudut pandang anak, karena anak juga berdampak. Namun kalo hal itu terjadi berulang kali kita tetap bertahan anak juga akan berdampak, apalagi nanti mereka melihat hal itu terjadi di depannya.
Semua pilihan balik ke diri masing-masing namun saat mau memutuskan coba lihat keadaan.
0 Comment