Sebuah Dompet Yang Membawa Kebaikan Sampai Ke Turunan
Sumber : Pinterest
Di ruang tunggu, Disa merasa bosan karena habya duduk tidak tahu apalagi yang harus dikerjakan. Sudah 1 jam selih Disa menunggu pembimbingan selesai mengerjakan tugasnya. Sebelumnya Disa sudah membaca kembali draft yang akan Disa berikan ke dosen pembimbingnya, ketika membaca ada kesalahan maka Disa lingkari kesalahan itu. Selesai membaca draft, Disa mulai membuka semua akun sosial medianya wkwk. Dari Facebook, Instagram, Whatsapp, Line, dan yang terakhir twitter, yang kemudian dia membuat sebuah cuitan kalau Disa sudah bosan wkwk.
Setelah itu semua, barulah menelpon sahabatnya yang di Jogja. Kebetulan waktu buka Whatsapp dan liat story sahabatnya, rupanya sahabatnya lagi tiduran dikosan. Mulai lah Disa membuat Whatsapp, mencari nama nya, dan menelpon sahabatnya.
Hana : " hallo, assalamualaikum put"
Disa : "walaikumsalam han, aku mau cerita"
Hana : " dalem, cerito wae eee"
Disa : " han, gimana ya ? Aku udh nyoba nurutin apa yang dosen pembimbing ku mau. Mulai dari ganti data, ganti variabel, dan ganti rumus tapi hasil nya sama-sama aja. Kemarin sempet udh di iya in pake hasil yang itu aja, giliran bimbingan lg suruh ganti lagi. Aku bingun harus apa lagi yang aku lakukan un"
Hana : " nak jalan usaha wes mbo di laluin, saiki tinggal jalan doa dis, berdoa wae karo Allah ben dosen mu di lembutkan hatinya karo kirim alfatiah dis"
Disa : " iya han, udah aku coba juga. Banyak temen ku juga yang bilang aku kayak gitu."
Hana : " iku mbiyen seng mamakku pesen mbe aku dis, yo Alhamdulillah bar iku aku diperlancar. Mbo meng umah wae dis, ketemu mamakku, rewangi mamakku, ganteni aku dadi anak wedok.e."
Disa : " mamakmu yo sibuk lah un, iyo kapan-kapan aku dolan meng umahmu."
Hana : " mamakmu nak awan sampe sore nang umah terus. Nak isuk kan mamakku nang pasar."
Disa : " iyo un, suwon yo. Aku tak ngadep dosen ku sek."
Hana : " selamat berjuang ya."
Disa :" siap siap. Assalamualaikum."
Hana : " walaikumsalam."
Disa mencoba mengecek kembali ruangan dosen pembimbingnya. Ternyata Disa suruh balik lagi besok untuk bimbingan karena pekerjaan dosen pembimbingan belum selesai sampai sore itu juga.
Disa masih tetap semangat. Disa sudah biasa merasakan seperti itu, jadi Disa tidak kecewa lagi.
Sampai rumah Disa mencerita semuanya kepada bapaknya, perihal percakapan Disa dan Hana bicarakan juga di ceritakan. Kemudian pagi tadi itu juga, ternyata ibu nya Hana berpesan pada bapaknya Disa sama persis yang Hana bilang.
Dari situ Disa ingin sekali kerumah Hana. Besok sorenya setelah pulang dari kampus, Disa kerumah Hana. Rumah hana terlihat sepi. Disa menengok ke samping rumah Hana, ternyata ada bapaknya Hana.
Disa : " Lek, mamak e Hana nang umah mboten ?"
Bapaknya Hana : " nang umah, melbu wae dis lewat belakang"
Disa : " ngeh lek."
Disa menyelurusi samping rumah Hana sampai tembus kebelakang rumah Hana. Tampak pintu membuka.
Disa :" assalamualaikum" sampai 3 kali
Ibu Hana : " waalaikumsalam, iyo esek ados. Sopo yo ?"
Disa :" Disa lek"
Ibu Hana :" owlaah kue to, melbu ndsk kunu. Engko tak rampungke adose"
Disa: "iyo lek"
Kemudian ibu Hana keluar dari kamar mandi san menengok Disa yang tak berani masuk dan hanya menunggu di samping pintu.
Ibu Hana :" melbu lewat ngarep dis, tak bukake lawang sek".
Disa :" iyo lek."
Disa jalan lagi menuju depan rumah Hana dan menunggu dibukakan pintunya.
Ibu Hana :" rene rene melbu."
Disa kemudian masuk dan mengucapkan salam dan salaman
Disa : "assalamualaikum"
Ibu Hana :" walaikumsalam, piye put."
Disa :" pingin dolan lek."
Ibu Hana : " iyolah dolan dolan rene. Piye skripsine ?."
Disa mulai meceritakan panjang lebar tentang skripsinya dan percakapanya dengan Hana.
Ibu Hana :" nama lengkap mu iku sopo dis."
Disa :" Disa Larasati"
Ibu Hana :" terus nama dosenmu iku sopo ?."
Disa : " artik lek."
Ibu Hana mencoba mencatat namaku dan nama dosen pembimbingku di hp nya.
Bersambung....
0 Comment